Setelah dunia maya ramai dengan berita dari Bloomberg mengenai demo Cyberpunk 2077 yang ditampilkan pada E3 2018 merupakan demo palsu, Adam Badowski selaku Kepala CD PROJEKT RED atau yang lebih dikenal dengan CDPR akhirnya membuka suara.
Melalui akun Twitter-nya, Badowski mengklarifikasi beberapa point yang sebelumnya sempat panas di kalangan gamers saat ini.
I’ve read your piece and tweets, thank you for the read. I have some thoughts. https://t.co/T3qACdrnwM pic.twitter.com/wuzy5lXoqQ
— Adam Badowski⚡️ (@AdamBadowski) January 16, 2021
Fitur yang Hilang dan Demo E3 Palsu
Badowski menyatakan jika sebuah fitur dari demo hilang pada produk akhir, bukan berarti apa yang sebelumnya ada pada demo tersebut merupakan fitur yang “palsu”. Apa yang mereka tampilan pada E3 merupakan “Work in Progress”, banyak peluang untuk mengubah dan mengurangi fitur yang sebelumnya telah ada pada demo sehingga terlihat berbeda pada produk akhir.
Sedangkan untuk masalah pada versi PS4 dan Xbox One, CD PROJEKT RED akan tetap bekerja keras untuk mengatasi bug dan error. Sampai saat ini, mereka masih berusaha untuk memberikan patch berkala yang berisikan pembaharuan dan balancing terhadap Cyberpunk 2077.
Ketidaksiapan Tanggal Rilis Cyberpunk 2077
Badowski juga membantah pernyataan bahwa sebagian besar pegawai CD PROJEKT RED sadar Cyberpunk 2077 tidak siap untuk rilis pada Tahun 2020.
Menurutnya apa yang publik dengar belum tentu valid, karena mereka yang mengutarakan pernyataan tersebut hanyalah sebagian kecil dari tim CDPR, yang beberapa diantaranya sudah menjadi mantan pegawai.
Permasalahan Internal Antar Pegawai
Terakhir, Badowski mengklarifikasi tentang kasus beberapa pegawainya yang berkomunikasi menggunakan bahasa Polandia di hadapan mereka yang tidak mengerti bahasa Polandia. Hal ini dianggap bertentangan dengan aturan perusahaan mereka.
Menurutnya, pada setiap kegiatan seperti meeting, berkirim email, dan pengumuman, semua orang wajib untuk menggunakan bahasa Inggris. Setiap orang wajib untuk menggunakan bahasa Inggris ketika seseorang tidak bisa menggunakan bahasa yang tidak ia mengerti.
CD PROJEKT RED merupakan sebuah perusahaan multinasional, dimana seluruh pegawainya berasal dari 44 negara. Badowski berpendapat bahwa cukup normal jika setiap pegawai menggunakan bahasa tertentu selama lawan bicaranya mengerti apa yang sedang dibicarakan.
Bagaimana menurut sobat Gitizen? Apakah mereka dapat mengatasi keluhan dari gamers terhadap Cyberpunk 2077?