Bagaimana jadinya jika terjadi perang penawaran untuk akuisisi perusahaan? Pada tanggal 14 Desember 2020, terdapat sebuah laporan bahwa EA (Electronic Arts) menjadi “tamu yang tak diundang” dalam akuisisi antara Take-Two dan Codemasters dengan memberikan harga penawaran sebesar £725 juta ($955 juta).
Yooooooooooo what?https://t.co/FI20hPtF5N
— Daniel Ahmad (@ZhugeEX) December 13, 2020
Melalui laporan Sky News, EA yang sebelumnya telah membeli Criterion (developer Need for Speed & Burnout) diperkirakan tertarik dalam akuisisi tersebut. Kemungkinan pada esok hari informasi tersebut akan terungkap lebih jelas.
Sebelumnya, Take-Two sudah mencapai kesepakatan atas persyaratan penawaran akuisisi Codemasters dengan harga sebesar £726 juta ($956 juta). Kesepakatan itu mereka harapkan bisa tercapai pada awal tahun 2021 mendatang.
EA dan Take-Two adalah dua publisher game olahraga terbesar di dunia. Keduanya kali ini mengincar seri balap F1 yang Codemasters miliki saat ini. Game tersebut telah berkembang menjadi sebuah ajang Esports dalam beberapa tahun terakhir dan terus bertambah populer.
Codemasters juga mengembangkan seri Dirt and Grid, dan tahun ini juga mereka mendapatkan lisensi untuk seri balap WRC. Mereka juga telah membeli Slightly Mad Studios pada akhir tahun lalu, yang terkenal dengan seri balap Project Cars.
Take-Two tidak terkenal dengan game balapannya, meskipun label Rockstar-nya telah mengembangkan seri Midnight Club dan Grand Theft Auto terkenal dengan elemen driving-nya. EA lebih aktif dalam genre game balap dan baru-baru ini mereka memindahkan pengembangan seri Need for Speed-nya kembali ke Inggris.
Bagaimana pendapat sobat Gitizen mengenai “perang penawaran” antara EA dan Take-Two terhadap Codemasters ini?