3 hari setelah pengumuman “Good Stuff” mereka, Google Stadia pada pagi ini memasuki trending Twitter secara tidak langsung. Karena apa? Hal ini terjadi karena semua streamer dan figur industri game memberikan kritik kepada salah satu direktur kreatif Google Stadia mengenai pendapat kontroversi nya.
The real truth is the streamers should be paying the developers and publishers of the games they stream. They should be buying a license like any real business and paying for the content they use.
— Alex Hutchinson (@BangBangClick) October 22, 2020
Pernyataan ini pertama kali muncul melalui Alex Hutchinson (Creative Director Google Stadia Games & Entertainment) ketika ia mengomentari keadaan Twitch saat ini. Beberapa hari yang lalu, Twitch baru saja meluncurkan DMCA kepada semua streamer Twitch yang menggunakan lagu berlisensi.
Menurut Alex Hutchinson, streamer seharusnya khawatir dengan “game yang mereka tidak bayar sama sekali.” Ia memberikan saran dengan cara mengajukan streamer untuk membayar game publisher/developer yang mereka mainkan melalui sebagian dari pendapatan mereka.
Hal ini menyebabkan sebuah “gelombang kejut” bagi komunitas industri game dan streamer, bahkan respon yang ia dapatkan tidak semuanya positif. Hanya dalam beberapa jam saja, pernyataan dari Alex Hutchinson tembus hingga lebih dari 10.000 retweets. Rekor tersebut tentu saja mengalahkan rekor pengumuman “Good Stuff” dari Google Stadia.
Bagaimana Tanggapan Figur Industri Game dan Streamer Mengenai Hal Ini?
Dr. Disrespect, Gothalion dan DanTDM yang berasal dari komunitas streamer tidak tinggal diam mengenai hal tersebut. Bahkan DanTDM memberikan fakta yang bisa kami katakan sangat “menusuk hati“.
You’re also Creative Director at Stadia. Stadia literally paid me and many others to promote their product… 🙃
— ᴅᴀɴᴛᴅᴍ💎 (@dantdm) October 22, 2020
Jacksepticeye juga turun tangan dalam hal ini dan Geoff Keighley tidak lupa menyemangati Jack dengan menggunakan sebuah GIF dari Street Fighter. Jack bahkan menyindir Alex dengan mengtakan bahwa ia menghapus nama pembuat dari sebuah fanartnya.
You’ve even cropped out their watermark in the banner and haven’t given them credit for it anywhere. Very hypocritical
— Jacksepticeye (@Jack_Septic_Eye) October 23, 2020
— Geoff Keighley (@geoffkeighley) October 23, 2020
Jason Schreier juga berkata bahwa setiap karyawan yang bekerja dalam studio game tidak akan merasakan benefit yang signifikan dari langkah tersebut. Bahkan developer tidak menerima royalti apa pun dari pekerjaan mereka.
Idk maybe you’re getting flak because you’re picking this particular battle in a world where C-suite executives make $30m/year and devs don’t get royalties so they’d never see any of that streaming money in the first place
— Jason Schreier (@jasonschreier) October 22, 2020
Bagaimana Respon Google Stadia Mengenai Hal Ini?
9to5Google telah mendapatkan pernyataan dari salah satu perwakilan Google bahwa perusahaan mereka tidak ikut campur dengan pernyataan kontroversi dari Alex Hutchinson.
The recent tweets by Alex Hutchinson, creative director at the Montreal Studio of Stadia Games and Entertainment, do not reflect those of Stadia, YouTube or Google.
Beberapa jam setelah pernyataan kontroversi ini, Alex Hutchinson memperbarui biografi akun twitter nya. Tertulis bahwa semua pernyataan yang ia lontarkan merupakan “opini ia sendiri.”
Di sisi lain, Ryan Wyat (Leading Gaming, Commerce, & Immersive at Youtube) mengeluarkan pikirannya bahwa streamer/content creator dan publisher/developer mempunyai “hubungan simbiotik” yang dapat membentuk sebuah ekosistem yang bersahabat.
We believe that Publishers and Creators have a wonderful symbiotic relationship that has allowed a thriving ecosystem to be created. One that has mutually benefited everyone! YT is focused on creating value for Creators, Publishers, & Users. All ships rise when we work together.
— Ryan Wyatt (@Fwiz) October 22, 2020
Bagiamana pendapat sobat Gitizen mengenai direktur kreatif Google Stadia yang streamer kritik pernyataannya?