Saat pandemi COVID-19 masih berlanjut, tampaknya dampak yang diberikan untuk industri video game mulai terlihat lebih jelas. Informasi ini datang ketika Game Developers Conference (GDC) merilis survei keadaan industri video game untuk tahun 2021.
GDC merilis hasil survei ini untuk mengungkapkan tren dalam industri video game menjelang GDC 2021 yang akan berlangsung pada 19 – 23 Juli 2021. Lebih dari 3.000 pengembang berpartisipasi dalam survei tersebut.
Penundaan Proyek Game
44% pengembang menjawab bahwa game mereka mengalami penundaan karena pandemi COVID-19. Hasil ini naik dari tahun lalu di mana penundaan tersebut hanya sekitar 33%.
Meskipun proyek mereka tertunda, 66% pengembang di tahun ini mengatakan produktivitas dan kreativitas mereka tetap sama atau bahkan meningkat ke tingkat yang berbeda-beda.

Hal ini bertentangan dengan narasi bahwa bekerja dari rumah secara inheren negatif ketika harus menyelesaikan pekerjaan.
Di sisi lain, studio video game saat ini terus berkembang selama setahun terakhir, dengan 47% dari studio tersebut melaporkan bahwa mereka menambah jumlah karyawannya.
Pendapatan Bersih 30% Itu Tidak Adil
Tahun ini, hanya 3% dari pengembang yang percaya pembagian pendapatan 30/70 di platform digital itu adil. Sebagian besar dari pengembang mengandalkan platform seperti Steam, GOG, Google Play, App Store Apple, dan Epic Games Store untuk menjual game mereka.

Menjual game melalui sebuah platform pastinya akan menggunakan standar bagi hasil 70% untuk pengembang dan 30% untuk pemegang platform. Standar tersebut sekarang mulai berubah ketika Epic Games memperkenalkan pendapatan bersih 12% untuk platform mereka.
Google Play juga menurunkan pendapatan bersih mereka ke 15% apabila game pengembang terjual 1 juta dollar setiap tahunnya. Apple melakukan langkah yang sama dengan perbedaannya adalah game yang terjual kurang dari 1 juta dollar setiap tahunnya akan mendapat potongan tersebut.
Steam masih memegang erat pendapatan bersih 30%, tetapi mereka akan memberikan diskon jika sebuah game menghasilkan puluhan juta dolar.
PS5 Sebagai Konsol Populer Untuk Dikembangkan; PC Masih Menjadi Platform Populer
44% pengembang sudah sepakat bahwa PS5 besutan Sony Interactive Entertainment memimpin minat mereka dalam hal game konsol. Hasil ini diikuti oleh Nintendo Switch sebesar 38% dan Xbox Series X / S sebesar 30%.

Di antara semua platform, PC masih memimpin minat pengembang untuk tahun ini dengan hasil sebesar 58%.
Pengembang Mulai Nyaman Dengan Ide Langganan Game Berbayar
Sebagai penutup, pengembang tampaknya semakin nyaman dengan ide layanan berlangganan seperti Xbox Game Pass dan PlayStation Plus.

Ketika ditanya apakah layanan seperti itu akan mengurangi harga game individu, angka yang mengatakan “ya” turun dari 27% tahun lalu menjadi 21% tahun ini, sementara yang mengatakan “tidak” naik dari 26% menjadi 30%.
Dari beberapa hasil survei tersebut, dapat kita simpulkan bahwa pengaruh pandemi COVID-19 memiliki dampak yang jelas untuk industri video game. Jadi, jangan terlalu heran apabila beberapa game mengalami penundaan perilisan di tahun 2021 ini.
Apakah sobat Gitizen tertarik dengan hasil survei GDC ini?