Update 26 Februari 2021: Melalui IGN, Sony konfirmasikan bahwa Sony Interactive Entertainment Japan Studio akan diatur ulang menyusul laporan bahwa pengembangan game di studio tersebut akan diperkecil.
Sony mengumumkan juga bahwa studio tersebut akan “dipusatkan kembali” di sekitar ASOBI Team. Staf pelokalan, manajemen IP, dan produksi eksternal juga akan terkonsentrasi di dalam sayap fungsi global PlayStation Studios.
The key part is this:
— Daniel Ahmad (@ZhugeEX) February 26, 2021
“In addition, the roles of external production, software localization, and IP management of JAPAN Studio titles will be concentrated within the global functions of PlayStation Studios.”
It’s another way of saying that Japan Studio isn’t a thing anymore. https://t.co/0BA22Sly2Z
Laporan Awal:
Menurut laporan terbaru VGC, Sony Interactive Entertainment Japan Studio (Pengembang Ape Escape, Gravity Rush, dan Knack) telah menyaksikan sebagian staf-nya keluar dari studio tersebut.
Alasan dari keluarnya sebagian besar staf ini dikarenakan kontrak tahunan mereka tidak diperpanjang yang dimulai pada 1 April 2021. Staf lokalisasi dan bisnis akan tetap ada dan ASOBI Team (Pengembang Astro Bot) akan terus bekerja sebagai studio mandiri di Sony Japan.
Beberapa staf studio tersebut akan bergabung dengan ASOBI Team, sementara yang lain akan mengikuti Keiichiro Toyama (Pencipta Silent Hill, Gravity Rush, dan Siren) ke studio barunya.
Beberapa pengembang Sony Interactive Entertainment Japan Studio telah mengumumkan kepergian mereka dari perusahaan di media sosial dalam beberapa terakhir ini.
2月末でSIE JAPAN Studioを離れることになりました。これまでありがとうございました。次の場所でもゲーム制作を頑張ります。
— 山際眞晃 Masaaki Yamagiwa (@giwamasa) February 25, 2021
I’m leaving Sony Interactive Entertainment at the end of this month. I’m going to continue working hard on creating games. Many thanks to everyone! pic.twitter.com/WPpiLpCtoY
Last day as a resident of Shinagawa. It’s been real! pic.twitter.com/bYy9Upvxda
— Brendon Pritchard (@brendonbeyond) February 24, 2021
I have a information.
— Ryo Sogabe / SIE JAPAN Studio – Video Manager (@sogachin) February 24, 2021
I will leave from SIE JAPAN Studio at the end of Feb.
Rather than working, I’ve been playing with PlayStation and videos for the past 14 years.
I will continue to play new challenges in the new company to bridge between game and video.
Thanks. #JAPANstudio
Pada awal Desember 2020, Keiichiro Toyama, Kazunobu Sato, dan Junya Okura telah meninggalkan Sony Interactive Entertainment Japan Studio dan membentuk studio baru bernama Bokeh Game Studio.
Teruyuki Toriyama yang merupakan produser Bloodborne, Demon’s Souls Remake, dan Soul Sacrifice juga telah meninggalkan Sony Interactive Entertainment Japan Studio pada bulan Desember lalu.
Kenapa Ini Terjadi?
Menurut sumber VGC, studio tersebut tidak cukup menguntungkan dalam beberapa tahun terakhir. Mereka ingin membuat game yang menarik pasar Jepang terlebih dahulu dengan harapan memiliki daya tarik global, sementar Sony menginginkan jenis game global yang diproduksi oleh studio internal lainnya.
Sumber VGC lainnya mengatakan bahwa nasib studio tersebut telah ditentukan lebih dari setahun yang lalu. Hal ini dimulai dari kepergian Allan Becker yang diduga frustrasi atas pengembangan mereka.
Sumber lain mengatakan bahwa ini adalah bagian dari Sony yang mengalihkan lebih banyak fokusnya dari Jepang ke Amerika Serikat. Pengalihan ini mengarah pada pemutusan hubungan kerja dan restrukturisasi di kantor regional Sony Interactive Entertainment.
Laporan VGC ini menguatkan artikel Bloomberg pada bulan November lalu yang mengatakan bahwa Sony Interactive Entertainment Japan Studio telah “dikesampingkan” dan tim pengembangannya telah dihentikan.
Bagaimana pendapat sobat Gitizen mengenai rumor yang semakin menguat ini?