Mi Box S rilis sudah lama sejak tahun 2018. Permintaan yang tinggi akan Smart TV membuat Xiaomi mulai menjual produk Smart TV nya di India sejak tahun 2018 lalu. Hal ini menciptakan “gap” diantara segmen televisi standar dan televisi yang berkualitas. Setelah meluncurkan Smart TV gelombang pertamanya yang menjalankan antarmuka berbasis AOSP (Android Open Source Project). Xiaomi memiliki visi untuk mengubah TV standar menjadi TV pintar selama TV tersebut memiliki port HDMI. Mereka meluncurkan produk Mi TV Box, perangkat Set-top Box Android TV dapat mengubah ke TV konvensional menjadi Smart TV.
Unboxing Mi TV Box S
Mi TV Box S hampir sama dengan Mi TV Stick yang merupakan alternatif TV Box yang lebih praktis. Bedanya hanya colokan daya khusus dan mendapatkan kabel HDMI gratis. Tidak lupa ada STB, Remote Control, Power Adapter, buku informasi produk, panduan penggunaan, dan kebijakan didalam paket.
Jeroannya menggunakan chipset quad core Cortex A53, memori internal 8GB sama seperti Mi TV Stick. Perbedaannya ada pada RAM 2GB, ukuran yang cukup untuk multitasking. Xiaomi juga memberikan remote yang mirip dengan Mi Box S. Remote ini memiliki tombol Google Assistant, navigasi, kembali, main menu, kontrol volume, dan tombol khusus untuk Netflix dan Prime Video. Kalian tidak ada masalah ketika mencolok HDMI ke TV, karena dapat HDMI gratis ? tinggal merapikan kabel saja.
Saat update pembaruan Android 8 ke Android 9, kendalanya dibeberapa fitur yang bermasalah, seperti WIFI dan bluetooth tiba-tiba terputus. Syukurnya, tim gitecc menemukan solusi cara upgrade manual dengan cara mencolokkan flash drive ke box, panduan instalasinya ada disini.
Apakah Mi Box 4K sangat berguna?
Dengan Mi TV Box S, kalian dapat mengubah TV, Proyektor, maupun monitor desktop menjadi Smart TV. Jika kalian greget, kalian dapat mengubah monitor CRT yang ketinggalan zaman menjadi Smart TV (Walaupun saya gak nyaranin sih, kasian mata ntar, hehe). Hal ini menguntungkan Xiaomi karena TV pada umumnya memiliki siklus hidup yang lama. Sebagian orang tidak suka mengganti TV dalam jangka watu lima bahkan mungkin lebih. Selama TV tersebut masih layak untuk digunakan, maka tidak ada alasan untuk menggantinya dengan TV baru.
Mi Box 4K mendukung pemutaran video hingga resolusi Ultra HD (4K) dan mendukung format (H.265) HEVC. Secara teknisnya sih, untuk menikmati konten 4K secara maksimal, maka kalian harus menggunakan TV atau monitor yang beresolusi 4K juga. Jika kalian masih menggunakan TV atau monitor dengan resolusi dibawah 4K, maka akan dibatasi oleh monitor yang kalian gunakan bersama dengan Mi TV Box. Tetapi aplikasi YouTube untuk Android TV bisa lepas dari resolusi layarnya. Saya menggunakan TV Full HD disini dan seperti dibawah ini, YouTube dapat memutar video 4K, bahagia sudah.

Untuk urusan output audio, Mi Box 4K dilengkapi dengan audio jack 3,5 mm jika ingin menghubungkan speaker eksternal. Perlu diketahui, Mi Box 4K memiliki Bluetooth, sehingga kalian dapat menghubungkan speaker wireless maupun menggunakan headset Bluetooth sebagai output audionya. Tetapi, layaknya teknologi Bluetooth pada umumnya, akan terjadi sedikit latensi pada perangkat yang menggunakan Bluetooth. Terdapat port USB yang dapat kalian gunakan untuk menghubungkan external drive untuk mengakses film, dan musik.

Kesimpulannya gimana?
TV tidak seperti bentuk teknologi konsumen lainnya yang bertahan lebih lama dan jarang diganti. Banyak orang menggunakan TV yang ada sampai rusak, dan menjadikan Mi TV 4K sebagai pilihan yang tepat. Pada dasarnya, tidak ada salahnya untuk mengubah TV Anda . Dengan menghabiskan sekitar Rp 800.000 apalagi saat kalian mager untuk beli TV baru. Pasti ada banyak STB Berbasis Android TV yang tersedia berbagai pasaran. Kalian bisa memilih NVIDIA Shield TV, atau Mi TV Stick yang bisa dibawa kapan saja (kecuali sedang pandemi), kalian bisa mencari dan membeli perangkat disini.
Untuk melihat ulasan Mi TV Stick, bisa cek ulasannya disini!